Learn How To Bend Your Emotions From Avatar Aang
Avatar The Legend Of Aang salah satu film kartun favorit semua generasi 90-an termasuk saya. Saya selalu menunggu serial kartun ini setelah pulang sekolah. Oke sekarang anak mana yang tidak terhipnotis kekuatan mengendalikan air, api, tanah dan udara. Sangat keren!
Bahkan semua anak memimpikan dapat mengendalikan elemen yang ada di serial kartun ini. Sungguh masa yang menyenangkan bukan. Terlepas dari itu semua Aang sebagai sosok avatar disadari atau tidak mengajarkan kita banyak hal salah satunya pengendalian emosi.
Aang merupakan pengendali udara yang sangat jarang menggunakan serangan langsung ke lawannya. Saat pertarungan Aang lebih banyak menghindari serangan lawannya atau bahkan, menggunakan cara negosiasi diplomatik untuk menghentikan permasalahan.
Strategi perlawanan yang dilakukan Aang, memanipulasi serangan lawan untuk menyerang dirinya sendiri. Jenis perlawanan ini disebut assertion of karma. What goes around will comes around. Semua orang tahu Aang menolak melawan api dengan api bukan?
Dalam dunia per avataran bending emotions adalah salah satu tahapan yang harus dilalui dapat mengendalikan semua elemen dengan sempurna. Sedangkan untuk dapat mengendalikan satu elemen diperlukan kerja keras dan negosiasi emosional dalam diri.
Masih ingat dengan Katara? Karakter protagonis perempuan yang pada awalnya hanya bisa mengendalikan air ketika marah saja. Seiring dengan berjalanannya waktu Katara akhirnya dapat menguasai elemen air tersebut melalui perjalanan spritual ke kutub utara.
Avatar The Legend Of Aang mengajarkan kita bahwa salah satu cara menguasai emosi kita dengan menerimanya. Apabila kalian masih ingat saat Book 2 ketika Katara diculik oleh Zuko dan dibawa ke Negara Api, Aang menjadi marah dan meluapkan emosinya.
Hal ini menjadikan semua hancur berantakan bahkan melukai orang yang ada di sekitanya. Misi utama Aang tidak hanya memenangkan perang melawan Negara Api melainkan juga bisa mengerti dan mengendalikan emosi yang ia miliki.
Ya saya tahu bahwa Aang hanya sebuah karakter fiktif yang sengaja diciptakan tapi tentu saja, dengan banyak tujuan di dalamnya. Dalam setiap karakter diceritakan bahwa untuk menguasai sebuah elemen harus mengusai emosi serta kerja keras terlebih dahulu.
Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras dan disiplin untuk mengasah sebuah keterampilan. Seperti dalam hidup ini kita sebagai manusia harus terus berusaha mengasah ketrampilan kita miliki dengan tekad yang kuat dan disiplin yang tinggi.
Berkat karakter fiktif ini saya belajar banyak hal seperti melawan kekerasan dengan kekerasan bukan merupakan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah. Lalu mengendalikan emosi dan belajar dengan displin akan menjadikan kita pribadi yang kuat.
Terakhir sebagai penutup qoutes menarik dari serial ini:
“The Avatar must be compassionate towards all people, and the only way to do that is to live with them. The Avatar must experience sadness, anger, joy, and happiness. By feeling all these emotions, it helps you understand how precious human life is, so you will do anything to protect it.” — Avatar Yangchen